Sabtu, 02 Maret 2013

Perbedaan antara karburator dan injeksi Ter-Update



Kehadiran sepeda motor dengan sistem injeksi di Indonesia makin populer. Tapi motor tipe itu justru tidak disukai masyarakat India.

Konsumen di negeri Hindustan itu merasa rugi karena harus membayar lebih mahal akibat tambahan teknologi fuel injeksi. Padahal dari aspek tenaga dan performa tidak ada perbedaan dengan versi karburator.

Meski begitu, keduanya memiliki fungsi yang sama yaitu mencampurkan bahan bakar dengan udara untuk kemudian disalurkannya ke dalam ruang bakar, dan terjadi pembakaran pada mesin.

Lalu apa saja yang menjadi perbedaan?

Pertama, pada proses penghisapan bensin ke ruang bakar. Injeksi, sudah menggunakan peranti elektronik seperti injektor yang tugasnya menyemprotkan bensin ke ruang bakar.

Sementara karburator masih mengandalkan hisapan yang diperoleh dari pergerakan piston pada silinder.

Kedua, sistem injeksi bisa menyeimbangkan volume bensin yang disemprotkan ke ruang bakar dengan kebutuhan mesin, sehingga didapat hasil pembakaran yang efisien.

Sedangkan karburator, bensin disedot dengan pergerakan naik-turun piston, jadi berapa volume bensin yang dikeluarkan, tergantung dari pergerakan piston tersebut.

Ketiga, pada sistem penyaluran bensin, sistem injeksi sudah menggunakan injektor secara elektronik. Sementara untuk karburator masih menggunakan buka-tutup skep

Keempat, sistem injeksi jauh lebih sederhana, terutama saat melakukan servis. Cukup membuka saringan udara, kemudian dibersihkan. Sementara karburator, harus membongkar badan karbu untuk membersihkannya.

Terakhir, dari segi harga, motor injeksi sedikit lebih mahal ketimbang karbu. Kisaran perbedaan harga Rp200-500 ribu.

Untuk memutar sebuah mesin motor dibutuhkan pembakaran yang terus menerus di ruang bakar.
Pembakaran sendiri dihasilkan dari pertemuan antara pengkabutan bensin+udara dengan api dari busi motor.

Pada motor biasa, proses pengkabutan bensin dan udara diatur oleh sebuah alat bernama karburator.
Karburatorlah otak utama pada proses pencampuran tersebut.

Pada motor injeksi, peranan karburator digantikan secara elektronik oleh sebuah chip bernama ECU.
ECU bekerja berdasar masukan-masukan yang didapat dari sensor2 yang dipasang pada beberapa tempat di motor.
Artinya, bensin dan udara yang masuk ke ruang bakar diproses secara buatan oleh sebuah chip bernama ECU.

Apa keuntungan motor injeksi?

Proses pembakaran motor injeksi lebih sempurna, motor jadi lebih lebih irit dan ramah lingkungan.
Motor injeksi minim perawatan, tidak diperlukan pembersihan rutin tiap bulan sama seperti pembersihan karburator yang harus dilakukan pada motor setiap bulan. 


Kekurangan motor Injeksi:

ECU yang bekerja secara elektronik sangat tergantung dari aki motor, aki harus selalu dalam keadaan fit untuk dapat bekerja secara maksimal.
ECU rawan korslet ketika bertemu air, anda harus ekstra hati-hati ketika motor anda mendapat guyuran air.

Meskipun motor injeksi bebas perawatan(pada sistem injectornya), tetapi tidak pada pengaman sensornya.

Motor ini sangat rewel ketika ada salah satu sensornya bermasalah (Misalnya ketika ditemukan kotoran pada sensor filter bensin, injektor akan macet otomatis).
Ketika ECU error mau tidak mau anda harus mendorong motor anda ke service center terdekat.

Motor injeksi gampang alergi ketika bertemu BBM yang didapat dari sembarang tempat. Mungkin penyebabnya karena tidak adanya filter bernama "water separator" sama seperti yang sering ditemukan pada mesin dengan sistem injeksi diesel..

Jadi kesimpulannya, motor injeksi ataupun karburator dua-duanya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing..
Anda boleh membanggakan apapun motor anda asalkan motor tersebut bukanlah motor pinjaman ataupun motor milik tetangga dimana anda bercerita seolah-olah motor tersebut milik anda,hehehe...

Perbedaan Motor 2 Tak dan 4 Tak Terupdate



Perbedaan Motor 2 Tak dan 4 Tak

Perbedaan mesin motor 2 tak dengan motor 4 tak sungguh sangat signifikan dilihat dari jenis bahan bakar dan cylindernya. Berikut adalah ciri-ciri dan perbedaan motor 2 tak dengan 4 tak.
Ciri-ciri Motor 2 tak:
  • Bahan bakarnya selalu di campur dengan oli baik secara langsung ke dalam tangki bensin ataupun dengan cara memisah kannya
  • Cylinder tidak memiliki klep, sebagai gantinya adalh zuiger valve atau red valve untuk mengatur masuknya gas ke dalam ruangan cylinder.
  • Setiap zuiger atau piston hanya mempumyai 2 buah ring yaitu ring compressi I dan ring compressi II.
  • Setiap cylindernya memiliki 2 macam compressi yaitu compressi cylinder dan carter.
  • Setiap 2 kali gerakan piston terjadi 1 kali pembakaran gas.
 
 
Kelebihan
  1. Dikarenakan proses pembakaran terjadi 2 kali maka tenaga yang dihasilkan lebih besar dibanding motor 4 Tak.
  2. Disamping komponen yang sedikit, 2 Tak tidak memerlukan Klep, juga pemasangan lebih mudah dan murah.
  3. Oli mesin lebih tahan lama karena hanya digunakan untuk melumasi mesin bagian bawah
  4. Momen puntir untuk putaran lanjutan lebih kecil sehingga menghasilkan gerakan yang halus.
Kekurangan
  1. Lebih banyak biaya dikarenakan adanya oli samping.
  2. Asap yang dihasilkan lebih banyak dan meghasilkan polusi udara.
  3. Langkah masuk dan buang lebih pendek, sehingga terjadi kerugian langkah tekanan kembali gas buang lebih tinggi.
  4. Karena pada bagian silinder terdapat lubang-lubang, timbul gesekan antara ring piston dan lubang akibatnya ring piston akan lebih cepat aus.
Ciri-ciri motor 4 tak :
  • Bahan bakarnya bensin murni
  • Setiap cylindernya memiliki 2 buah klep yang masing – masing klep masuk dan klep buang
  • Cylindernya hanya memiliki 1 macam compressi yaitu compressi cylinder
  • Setiap zuiger atau piston memiliki 3 buah ring yaitu : ring compressi I, ring compressi II, rong oli. Ketiga ring ini sangat berguna untuk membantu pelumasan pada zuiger atau piston.
  • Terdapatnya rantai camprat dalam bak mesin yang berhubungan dengan noken as (kruk as). Rantai camprat ini tujuan nya untuk menahan gigi verseneling atau gerakan roda yang mendadak.
  • Setiap 2x putaran kruk as hanya terdapat 1x tenaga (compressi).
 
 
Kelebihan
1.      Karena proses pemasukan kompresi, kerja, dan buang prosesnya berdiri sendiri-sendiri sehingga lebih presisi, efisien, dan stabil.
2.      Panas mesin lebih rendah dibanding mesin 2 Tak
3.      Kerugian langkah karena tekanan balik lebih kecil dibanding mesin 2 Tak sehingga pemakaian bahan bakar lebih hemat
4.      Putaran rendah lebih baik dan panas mesin lebih bisa didinginkan oleh sirkulasi oli.
Kekurangan
  1. Perawatan mesin relatif lebih rumit dibanding mesin 2 Tak.
  2. Oli mesin lebih boros dan lebih cepat encer karena melumasi seluruh bagian mesin dan bersirkulasi sampai ke silinderkop.
  3. Suara mekanisme mesin lebih gaduh.


ITS FTI Ber sinergi ( Solutif Inisiatif Prestatif Kritis dan Integralistik )



Membangun Indonesia Jaya Dimulai dari Menciptakan karakteristik Mahasiswa FTI yang Ber “SINERGI”
Pada hari pertama materinya adalah analisis tema. Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa (LKMM) Tingkat Pra Dasar yang ke X (sepuluh) di Fakultas Teknologi Industri ITS mengambil tema FTI Ber SINERGI, dimana kepanjangan dari kata “SINERGI” itu sendiri adalah Solutif, Inisiatif, Prestatif, Kritis, Integralistik. Istilah-istilah tersebut merupakan suatu jalan awal untuk terciptanya mahasiswa FTI yang bersinergi tentunya setelah diadakan LKMM Pra TD X FTI – ITS ini. Berikut adalah penjabaran menyeluruh dari kata Solutif, Inisiatif, Prestatif, Kritis, Integralistik. Solutif memiliki arti mampu menyelesaikan masalah atau bisa juga diartikan mampu mencari jalan keluar. Karena dalam perjalanannya, mahasiswa hampir selalu memiliki masalah mulai dari segi akademik, hingga ke non akademiknya. dengan pelatihan LKMM Pra TD ini, mahasiswa yang mengikutinya diharapkan mampu memiliki sifat solutif. Kata Solutif sendiri berasal dari kata solusi yang artinya pemecahan masalah. Solutif sendiri merupakan suatu kata sifat yang berarti kemampuan seseorang untuk menyelesaikan, memecahkan, dan mencari jalan keluar dari suatu masalah. Dengan karakter mahasiswa FTI sendiri yang mayoritas mahasiswanya berasal dari tempat yang berbeda-beda, baik dari luar kota, luar daerah, bahkan ada juga yang berasal dari luar negeri. Hal ini sangat memungkinkan akan terjadinya problematika baik dari segi akademik atau segi non akademik mahasiswa tersebut, apalagi mahasiswa tersebut tergolong sebagai mahasiswa baru. Disinilah kemampuan mahasiswa untuk mencari solusi dari problematika yang dihadapinya itu akan diuji. Jadi, mahasiswa yang mengikuti pelatihan LKMM pra TD ini diharapkan memiliki sifat solutif setelah berakhirnya pelatihan ini. Sehingga nantinya walaupun mahasiswa mendapatkan masalah serumit apapun, mereka mampu menyelesaikannya dengan kepala dingin tentunya baik dari masalah yang berasal dari problem akademik ataupun yang non akademiknya. Inisiatif, artinya adalah prakarsa. Jadi, orang yang berinisiatif adalah orang yang memprakarsai sesuatu. Inisiatif juga merupakan salah satu hal yang dibutuhkan untuk membangun bangsa yang besar. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar. Namun bisa dibayangkan apabila sebuah negara yang besar tidak dioperasikan dengan baik oleh rakyatnya. Tentu saja bangsa tersebut akan dengan mudah tergerus segala kemajuan di semua aspek bidang di dunia ini. Disinilah peran mahasiswa dibutuhkan sebagai calon penerus peradaban Indonesia yang berinisiatif. Mampu mengambil tindakan inisiatif secara cepat, mahasiswa yang inovatif, itulah calon pemimpin yang baik untuk bangsa kita tercinta ini. Sehingga diharapkan mahasiswa yang mengikuti pelatihan LKMM pra TD ini akan memiliki sifat inisiatif kedepannya. Prestatif, artinya selalu berambisi maju dalam segala bidang dengan memperhatikan segala aspek dalam dirinya. Prestatif menurut kamus besar bahasa indonesia berasal dari kata prestasi, yang artinya hasil yang telah dicapai dari yang telah dilakukan atau dikerjakan. Prestasi tidak hanya diukur dari segi akademik, segi non akademik juga bisa mendapatkan prestasi tersendiri. Kritis, bersifat tidak lekas percaya, selalu berusaha menemukan kesalahan atau kekeliruan, tajam dalam penganalisaan. Tuntutan lain terhadap mahasiswa, diharapkan mahasiswa dapat berpikir kritis, tidak mudah percaya dengan omongan orang lain tanpa adanya bukti yang nyata, juga diharapkan mampu mengerjakan sesuatu secara teliti agar kesalahan yang dibuatnya seminimal mungkin. Berpikir kritis juga memiliki alurnya tersendiri, yaitu pengenalan persepsi, mencari pangkal pikir, menguhubungkan pangkal pikir, dan yang terakhir adalah menarik kesimpulan (gabungan dari persepsi dan kenyataan).Integralistik, memiliki pengertian suatu kesatuan tanpa ada perbedaan. Integralistik memberikan suatu prinsip bahwa FTI adalah suatu kesatuan integral dari unsur-unsur yang menyusunnya (jurusan-jurusan di dalamnya). Paham integralistik dalam kehidupan FTI mengasumsikan FTI sebagai patron yang dengan sendirinya mengayomi rakyatnya, mahasiswa FTI. Kesimpulannya adalah pertama-tama kita harus memiliki sifat solutif, agar kita memiliki solusi dan inisiatif untuk menyelesaikan suatu masalah yang kita hadapi. Solusi yang sudah terbentuk itu kemudian dikembangkan sehingga membentuk suatu prestasi, sehingga setelah kita berprestasi kita akan terus berpikir kritis kedepannya. Setelah itu kita dapat membentuk FTI yang bersinergi dengan menggabungkan pikiran kritis yang sudah kita miliki dan menggabungkannya dengan membuang perbedaan buruk kita untuk mencapai suatu tujuan (integralistik). Baru setelah itu dapat terwujud FTI BERSINERGI yang sebenarnya.
Hari kedua. Materi pertama adalah tentang persepsi. Pengertian persepsi itu sendiri adalah cara mengenali atau menilai suatu objek dengan pola pikir individu tersebut. Tentunya nyaris tidak akan sama bagaimana persepsian suatu masalah atau persepsian suatu benda yang datangnya dari 2 orang yang berbeda. Karena itu persepsi bersifat relatif dan selektif (memilih yang terbaik). Ini dapat diartikan bahwa beda orang beda pula persepsinya mengenai suatu hal, oleh karena itu kita tidak boleh memandang salah kepada persepsi milik orang lain, karena persepsi itu bersifat subjektif artinya belum tentu persepsi kita itu benar dan belum tentu juga persepsi orang lain itu salah. Agar dapat menarik suatu persepsi yang tepat kita harus berpedoman atau memiliki 4 (empat) indikator utama, yaitu kita harus menilik persepsi dari berbagai sudut pandang, dari kelengkapan data yang kita miliki, dari tingkat pendidikan, dan dari perbedaan lingkungan tempat tinggal masing-masing individu tersebut. Kita harus menarik persepsi dari sudut pandang yang berbeda, sebab jika hanya berpedoman pada satu sudut pandang saja tentunya persepsi tersebut sudah pasti tidak akan akurat. Misalkan saja, ketika kita mau mencari tahu tentang mengapa burung penguin tidak dapat terbang. Contoh kita hanya mengambil dari sudut pandang sayapnya saja. Pasti kita tidak akan percaya kalau penguin tidak dapat terbang, kenapa? Tentunya sama seperti burung-burung lain, karena ia punya sayap. Namun kalau kita lihat dari sudut pandang lain, kita akan mengetahui kenapa penguin tersebut tidak dapat terbang. Karena itu menilik suatu masalah sangat penting dilakukan dari berbagai sudut pandang. Kemudian kita wajib memiliki data yang lengkap untuk mengambi suatu persepsi. Contohnya saja kita hendak mensensus penduduk indonesia, namun jumlah penduduk yang di data belum di semua propinsi, tentunya ini akan membuat sensus tersebut tidak akurat. Sama halnya seperti membuat suatu persepsi. Tingkat pendidikan juga mempengaruhi persepsi yang akan diambil masing-masing individu. Contoh seorang anak yang bersekolah pada suatu taman kanak-kanak hanya tau rasa permen itu manis, mereka menyukainya tidak peduli mengkonsumsi permen tersebut dapat menyebabkan gigi mereka rusak. Beda dengan seorang anak pada jenjang sekolah menengah atas (SMA). Tentunya rasa manis juga mereka senangi, namun mereka dapat mengontrol jumlah memakan permen tersebut. Sebab lain juga karena mereka mengetahui kalau permen itu dapat merusak gigi. Contoh ini menunjukkan dengan jelas bahwa tingkat pendidikan juga dapat mempengaruhi proses pengambilan persepsi dari masing-masing individu tersebut. Indikator terakhir adalah lingkungan. Faktor lingkungan sangat berpengaruh tentunya terhadap perbedaan persepsi masing-masing individu. Contoh seseorang yang tinggal di pinggir rel kereta akan dengan biasa memandang pekerjaan kasar seperti memulung misalnya. Mereka memandang itu adalah pekerjaan yang sudah biasa. Tidak ada yang perlu ditertawakan dalam pekerjaan memulung tersebut. Bandingkan dengan pandangan seseorang yang tinggal di sebuah rumah mewah dalam suatu komplek perumahan mewah yang elit, tentunya mereka akan memandang luar biasa rendah atau mereka berpikir betapa menjijikkannya menjadi seorang pemulung yang tiap hari bergerumul dengan sampah dan bau-bau busuk. Mereka akan dengan mudahnya menilai pekerjaan tersebut termasuk kategori pekerjaan yang hina. Setelah kita melengkapi ke 4 (empat) indikator tersebut ditambah memperkaya penngetahuan kita, baru kita dapat menarik suatu kesimpulan yang benar-benar tepat. Menentukan persepsi bukan jenis atau bentuk stimuli, tetapi karakteristik orang yang memberi respon terhadap stimuli. Materi kedua adalah tentang kesalahan berpikir. Kesalahan berpikir dapat dibagi menjadi dua kata, yaitu kesalahan dan berpikir. Kesalahan berasal dari kata salah yang menurut kamus besar bahasa Indonesia artinya adalah tidak benar atau tidak tepat. Berpikir sendiri berasal dari kata pikir yang artinya menggunakan otak untuk mencari suatu penyelesaian masalah agar dapat direalisasikan. Kesalahan dalam berpikir dapat diakibatkan dari kesalah seorang individu dalam menerima informasi. Faktor pengalaman juga dapat dijadikan sebagai faktor yang bisa menciptakan pola kesalahan berpikir tersebut. Contohnya phobia, orang yang memiliki phobia (rasa takut yang berlebihan) terhadap sesuatu dapat dengan mudahnya terjadi pola kesalahan berpikir dalam dirinya. Hal itu dapat dibuktikan ketika ia dihadapkan pada suatu situasi dimana pada situasi tersebut terdapat faktor phobia yang ditakutinya, contoh apabila seseorang itu phobia terhadap polisi ketika dia mengendarai kendaraan dan diberhentikan oleh polisi ia akan mengira kalau polisi akan melakukan sesuatu yang kasar kepadanya jadi ia memilih untuk kabur dari polisi tersebut, bisa dibayangkan bagaimana selanjutnya, orang tersebut ditahan karena melarikan diri dari polisi. Faktor utama terjadinya kesalahan berpikir itu adalah kesalahan dalam pangkal pikir (kesalahan yang sudah disebabkan sejak awal sudah salah tanggap, individu jenis ini sudah menolak suatu materi yang disampaikan dari awal) dan Kesalahan dalam proses berpikir (kesalahan saat proses berpikir, individu ini menerima materi di awal namun saat ia berpikir tentang materi ini ia melakukan kesalahan). Sebagai contoh suatu saat diadakan tentang seminar bagaimana memberantas virus HIV AIDS. Orang yang mengalami kesalahan pikir pada pangkal pikirnya akan menolak tema diskusi ini sebab ia akan berpikir di awal jika seminar seperti ini hanya membicarakan tentang seks sehingga akhirnya ia tidak mengikuti seminar ini. Lain lagi dengan orang yang mengalami kesalahan berpikir pada proses berpikirnya. Orang jenis ini menerima tema seminar tersebut, ia mengikuti seminar tersebut, suatu saat si pemateri menjelaskan bagaimana mencegah HIV salah satu nya adalah dengan menggunakan alat kontrasepsi namun lebih baik tidak melakukan hubungan intim dengan pasangan yang berbeda-beda, yang lebih penting lagi adalah taat kepada agama. Selepas dari seminar tersebut orang ini memiliki pengetahuan tentang alat kontrasepsi jadi ia membeli alat kontrasepsi tersebut untuk melakukan hal yang dilarang. Berpikir dapat dibagi menjadi 3 jenis pola berpikir, yaitu berpikir gegabah, berpikir logis, dan berpikir kritis. Pola berpikir yang gegabah tercipta akibat data-data yang dimiliki tidak lengkap, akibat tidak berhati-hati, sembrono, tidak cermat, sehingga menyimpulkan sesuatu dengan tergesa-gesa. Pola berpikir logis adalah pola berpikir yang cermat. Selalu menghubungkan informasi yang didapat dengan logika pribadi. Pola berpikir kritis artinya menerima tetapi tidak langsung. Prinsipnya tidak mudah percaya dan lebih mengkoreksi diri dari apa yang diberikan oleh si pemateri. Penyebab kesalahan berpikir ada 4, yaitu gangguan emosi, ambigu (penafsiran ganda) artinya informasi yang didapat berasal dari banyak sumber yang tidak jelas dan belum tentu kebenarannya. Selanjutnya adalah overgenereralisasi, artinya melebih-lebihkan. Artinya informasi yang didapat itu terlalu dilebih-lebihkan. Yang terakhir adalah salah penalaran. Salah penalaran adalah hal yang paling fatal dalam proses berpikir. Kesimpulan dari materi ini adalah Supaya tidak terjadi kesalahan berpikir, kita harus menggali fakta sedalam mungkin, setelah itu baru kita bisa menyesuaikan data dari fakta-fakta yang telah kita dapatkan (terdapat banyak alternatif jawaban). Kemudian, kita dapat menyimpulkannya dengan menjatuhkan salah satu atau lebih pilihan kita kepada fakta yang paling tepat. Materi ketiga adalah tentang mendengar aktif. Tujuan dari materi mendengar aktif ini adalah Melatih peserta agar mampu menyimak suatu pembicaraan sehingga esensi (inti) dari pembicaraan tersebut dapat dipersepsikan secara tepat. Bila kita membicarakan masalah mendengar tentunya ini tidak akan terlepas dari yang namanya komunikasi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia komunikasi adalah kontak, hubungan, penyampaian dan penerimaan pesan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang memungkinkan pesan itu bisa diterima atau dipahami. Kata mendengar aktif dapat dibagi menjadi 2 suku kata yaitu mendengar dan aktif. Pengertian mendengar sendiri menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah dapat menangkap suara (bunyi) dengan telinga atau tidak tuli. Pengertian aktif sendiri menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah giat (bekerja, berusaha) dinamis atau bertenaga (sbg lawan statis atau lembam). Jadi dapat disimpulkan bahwa mendengar aktif itu berarti mendengar dengan intensitas, empati, penerimaan dan kesediaan untuk  bertanggung jawab. Tidak mudah menguasai mendengar aktif. Oleh karena itu, kita harus berpedoman terhadap alur mendengar aktif tentunya. Hearing à Understanding à Remembering à Intrepreting à Evaluating à Responding. Pertama-tama tentu saja kita harus mendengarkan dengan seksama apa yang disampaikan si pemateri. Kemudian kita harus mengerti apa yang disampaikan. Akan percuma tentunya kita mendengarkan jika kita tidak memahami apa yang disampaikan oleh pemateri. Kemudian mengingat, inilah hal yang paling penting. Segala subjek yang sudah didengar dan dimengerti tentunya harus diingat agar kita bisa mnguasai mendengar aktif. Kemudian kita wajib menginterprentasikan apa yang sudah kita ingat tersebut. Setelah itu kita harus mengevaluasi apa saja yang sudah kita interprentasikan sebelumnya. Baru kemudian kita bisa merespon apa yang disampaikan pemateri. Hal-hal penting dalam mendengar aktif yaitu Intensitas (waktu yang digunakan), empati, kemampuan untuk memasuki dunia sebagaimana dipersepsikan orang lain (Burnard,1993), kemampuan untuk memahami perasaan orang lain dengan akurat dan mengomunikasikan pemahaman ini kepadanya. (Kalisch,1971), Penerimaan Pesan, Kesediaan dalam Menerima Pesan, dan tentunya Feedback (Umpan balik). Dengan mendengar aktif, kita bisa mendapatkan banyak manfaat positif yang luar biasa. Beberapa diantaranya adalah Meningkatkan pemahaman pada pendengar dan orang yang berbicara, mendorong komunikasi yang lebih jauh, membentu menyelesaikan masalah, membantu mengenal watak orang, mendapatkan informasi yang diperlukan, dan membina dan meningkatkan hubungan. Hambatan dalam mendengar aktif dapat dibagi menjadi dua garis besar. Yaitu hambatan fisik, dan hambatan mental. Hambatan fisik, contohnya Gangguan kesehatan, lingkungan sekitar, kebisingan, tata letak ruangan, suhu, dan lain-lain. Hambatan mental yaitu Kecepatan berpikir, keterbatasan wawasan dan pengetahuan, Prasangka (positif & negative), dan lain-lain. Beberapa cara yang perlu dilakukan agar mendengar aktif dapat diterapkan, diantaranya Konsentrasikan perhatian pada pembicara, pertimbangkan informasi yang sudah diketahui tentang pembicara, hindari gangguan-gangguan dalam berkomunikasi, kendalikan emosi, kesampingkan prasangka dan pendapat pribadi, melihat dari sudut pandang pembicara, dengarkan tidak hanya dengan telinga, tetapi juga dengan mata dan bahasa tubuh, hati-hati dalam menyatakan pendapat pribadi, dan melibatkan diri dalam pembicaraan. Materi keempat adalah tentang berbicara efektif. Pengertian berbicara efektif secara umum adalah Kemampuan menyampaikan maksud dan tujuan dengan sistematis , jelas, padat, lugas, dan mudah dipahami oleh pendengar dengan sempurna. Jadi dalam berbicara efektif si pembicara dituntut agar berbicara yang mudah dimengerti, sistematis , jelas,padat, lugas, dan mudah dipahami oleh pendengar sehingga si pendengar mengerti secara total apa yang disampaikan pembicara. Jika si pendengar belum bisa memahami 100% apa yang disampaikan oleh sipembicara, maka dapat disimpulkan bahwa si pembicara belum menguasai berbicara aktif tersebut. Hal-hal yang perlu diperhatikan agar dapat menguasai berbicara aktif, yaitu Tujuan Pembicaraan, topik yang dibicarakan, pendengar, penghubung, terknik berbicara (bahasa tubuh, mimik wajah, suara), batas waktu, menerima dan menanggapi argument. Dengan menguasai tujuan pembicaraan kita dapat memahami kemana alur pembicaraan yang akan kita bawakan. Kita juga dapat mengetahui harus berbicara apa dan harus bertindak seperti apa. Memahami atau menguasai topik yang dibicarakan juga penting. Ini dikarenakan sudah semestinya seorang pembicara mengerti dan memahami apa yang dia bicarakan. Apa jadinya apabila seorang pembicara yang tidak memahami materi yang dibawakannya ditanya oleh si pendengar? Teknik berbicara dengan menggunakan bahasa tubuh dan mimik wajah yang tepat juga dapat menjadi acuan keefektifan berbicara seorang pembicara. Pendengar pasti dengan senang hati dan penuh antusias apabila mendengarkan amteri disertai dengan menggunakan mimik-mimik yang pas (tersenyum, tertawa, dll). Agar kita dapat berbicara dengan efektif kita harus menguasai beberapa kiat-kiat penting, diantaranya adalah Mengusahakan agar pesan yang kita kirimkan mudah dipahami, Pengirim pesan harus dipercaya oleh penerima, menggunakan pesan non-verbal sesuai dengan pesan verbalnya, mengulangi pesan seperlunya, Berusaha mendapatkan feed back tentang pesan yang ditangkap penerima. Jika kiat-kiat yang ada tersebut kita terapkan degan tepat saat sedang berbicara, dapat dipastikan pembicaraan kita tersebut akan mencadi pembicaraan yang efektif. Tidak mudah memang, namun sejatinya mulai dari sekarang kita sudah harus mulai menerapkan kiat-kiat tersebut untuk meningkatkan kemampuan berbicara kita. Selain kiat-kiatnya, berbicara di depan umum juga membutuhkan syarat-syarat tertentu, diantaranya adalah Menyusun pikiran sebelum berbicara, Menyampaikan suatu gagasan atau ide dalam pembicaraan, Merumuskan pernyataan secara singkat dan memuat cukup informasi  Sehingga mudah dipahami, Memahami jumlah informasi yang sudah dimiliki pendengar, Menyesuakan rumusan pesan dengan sudut pandang pendengar, Kritis dalam memahami argument yang membangun, Menyiapkan mental yang kuat. Menyusun pikiran sebelum berbicara, menyampaikan suatu gagasan atau ide dalam pembicaraan, merumuskan pernyataan secara singkat dan memuat cukup informasi  Sehingga mudah dipahami, memahami jumlah informasi yang sudah dimiliki pendengar, menyesuakan rumusan pesan dengan sudut pandang pendengar, kritis dalam memahami argument yang membangun, menyiapkan mental yang kuat. Materi keenam adalah tentang SRK. SRK sendiri adalah Sasaran, Resiko, konsekuensi. Sasaran sendiri memiliki arti sesuatu yang ingin dicapai baik secara individu/kelompok, maksudnya disini seseorang harus memiliki target atau tujuan untuk mencapai sesuatu yang dia inginkan, baik individu ataupun kelompok. Resiko memiliki arti akibat yang merugikan atas perbuatannya tersebut, maksudnya disini seseorang pasti akan mendapat akibat atas perbuatannya, tapi akibat disini lebih merujuk pada akibat yang negatif yang disebabkan oleh perbuatannya. Konsekuensi memiliki arti yang hampir mirip dengan resiko tapi arti dari konsekuensi sendiri adalah hasil dari suatu perbuatan yang terdahulu, maksudnya adalah hasil yang akan diperoleh atas usahanya yang bisa bersifat positif ataupun negatif. Konsep membentuk sasaran (konsep SMART). SMART memiliki arti setiap katanya, S adalah specific, M adalah measurable, A adalah achievable, R adalah result-oriented, dan T adalah timely. Setiap kata meliki arti, Specific adalah terperinci atau tidak umum, maksudnya disini adalah dalam membentuk suatu tujuan harus memiliki target yang jelas. Measurable adalah punya ukuran kualitatif dan kuantitatif, maksudnya disini adalah target harus ada ukuran kualitatif maupun kuantitatif. Achievable adalah realistis, maksudnya disini adalah target harus realistis dapat dicapai. Result-oriented adalah berorientasi pada hasil, maksudnya disini adalah target itu harus dilihat hasilnya seperti apa tanpa melihat cara mendapatkannya terlebih dahulu. Timely adalah batas waktu, maksudnya adalah  kita menuju target tersebut harus memiliki batas waktu tertentu untuk mencapainya. Gangguan yang dapat muncul dalam pencapaian sasaran adalah menurunnya motivasi, pengaruh dari luar dan keadaan lingkungan yang berubah. Cara meminimalisir dan menghindari kegagalan adalah tulis , buat komitmen, motivasi, plan B, do the best, evaluasi, berdo’a, dan positive thingking. Adapun cara pembuatan rencana kerja, caranya adalah sasaran lalu resiko, antisipasi, konsekuensi, dan evaluasi, maksud dari itu semua adalah pertama kita menentukan target kita setelah itu kita fikir semua resiko dan memilih mana yang impactnya lebih kecil lalu mencari plan B untuk target kita sebagai cara antisipasi kegagalan lalu kita akan mendapat konsekuensinya berupa hasil yang positif atau negatif, lalu yang terakhir kita evaluasi apakah hasil yang kita dapatkan sudah yang terbaik atau masih dapat berkembang lebih baik lagi. Materi ketujuh adalah PENGERTIAN PENGENALAN DIRI,  Pengenalan adalah Proses membuat suatu hal yang tidak dimengerti menjadi mengerti menurut (KBBI W.J.S Poerwadarminto), Pengenalan Diri adalah kemampuan seseorang untuk melihat kekuatan dan kelemahan yang ada pada dirinya sehingga dapat melakukan respon yang tepat terhadap tuntutan yang muncul dari dalam maupun dari luar. Menurut Noesjirwan,1989, Pengenalan diri merupakan salah satu cara untuk membentuk konsep diri menurut Grinder,1978. Empat golongan dasar manusia berdasar Dr.Matson  yaitu SANGUINIS (Popular) , PLEGMATIS (Damai), KOLERIS (Kuat), MELANKOLIS (Sempurna). Di katakana Sanguinis karena memiliki ciri Suka berbicara, humoris, Antusias, emotional, dan ekspresif, Periang, penuh semangat dan kekanak-kanakan, Kreatif, spontanitas, dan inovatif, Cepat minta maaf, bukan pendendam, Ingatan kuat pada warna. Kedua Plegmatis memiliki ciri-ciri rendah hati, mudah bergaul, tenang, cerdas, santai, menyembunyikan emosi, menjadi penengah masalah, menghindari konflik, suka mengawasi orang, perhatian, dan konsisten. Ketiga Koleris cirinya Berbakat pemimpin, Dinamis, aktif, suka perubahan, Harus memperbaiki kesalahan, Kemauan kuat, tegas, dan memancarkan keyakinan, Berkembang karena saingan, Tidak terlalu perlu teman, Selau benar dan unggul dalam keadaan darurat. Terakhir Melankolis ciri-cirinya Mendalam, Penuh pikiran, Analitis, serius, dan tekun, Berbakat, Artistic, musical, filosofis dan puitis, Menghargai keindahan, Perasa terhadap orang lain, Suka berkorban, idealis, Berorientasi jadwal, perfectionist, perhatian, dan Teratur, setia, rapi, berbakti. Untuk menghilangkan dampak negative dari karakter tersebut saya mempunyai beberapa Tips dan trik, pertama menanggulangi sanguinis dengan Berbicaralah dengan efektif , Berhenti hiperbola dalam bercerita, Belajarlah mendengarkan orang lain, Belajar mendahulukan kepentingan orang lain, dan Jangan berpikir bahwa anda harus mengisi kekosongan. PLEGMATIS cara mengatasinya dengan Berusaha membangkitkan semangat, Memotivasi diri, Cobalah sesuatu yang baru, Jangan menunda pekerjaan, Belajar menerima tanggung jawab hidup, Belajar mengatakan kata “tidak”, dan Berlatilah membuat keputusan. KOLERIS dengan Belajar rileks, Singkirkan tekanan dari orang lain, Rencanakan di waktu senggang, Jangan menyepelekan si “tolol”, Berhenti memanipulasi diri, Latihlah kesabaran, dan Simpanlah nasihat sampai diminta. MELANKOLIS  cara termudah mengatasinya  Jangan mudah sakit hati, Be positive thinking, Jangan melewatkan waktu terlalu banyak waktu untuk merencanakan, Kendurkan standard anda, dan Bersyukurlah karena anda memahami watak orang lain.


Hari ketiga. Materi pertama adalah tentang Tujuan dari materi pengembangan diri ini adalah agar setiap mahasiswa mampu mengatur waktu yang mereka miliki dengan baik, merancang pengembangan diri untuk berorganisasi di ITS sesuai dengan kemampuan yang dimiliki dan kendala-kendala yang dihadapi oleh mahasiswa. Hakekat waktu itu sendiri adalah esensi hidup kita. Waktu memiliki 3 sifat yaitu tidak dapat kembali, cepat berlalu, dan momen-momen yang berlalu belum tentu bisa terulang kembali. Maksud dari tidak dapat kembali adalah ketika kita menyesal terhadap segala sesuatu yang telah kita lakukan maka kita tidak akan bisa lagi kembali ke waktu tersebut untuk memperrbaikinya. Oleh sebab itu sebaiknya kita memikirkan setiap hal yang kita lakukan agar penyeselan itu tidak terjadi dan menghambat kita untuk berkembang karena selalu merasa menyesal tentang masa yang lalu. Maksud dari cepat berlalu yaitu waktu selalu berjalan maju tanpa pernah mundur dan tanpa kita sadari ketika kita tidak menghargai/memanfaatkan waktu yang kita miliki maka kita telah membuang-buang setiap kesempatan yang kita miliki untuk maju kearah yang lebih baik sehingga pada akhirnya kita sering merasakan bahwa waktu yang kita memiliki selalu terasa kurang. Sedangkan maksud dari momen yang berlalu belum tentu terulang kembali adalah setiap kesempatan yang kita miliki belum tentu akan dating untuk kedua kalinya sehingga kita sebagai mahasiswa harus memanfaatkan kesempatan tersebut karena setiap mahasiswa yang mampu memanfaatkan setiap kesempatan adalah mahasiswa yang mampu dan mau agar dirinya berkembang kearah yang lebih baik. Ada beberapa hal yang merupakan indikasi dari seseorang yang memanfaatkan waktu dengan buruk antara lain sebagian jadwalnya ditentukan orang lain sering menghadiri acara yang kurang penting, suka menunda pekerjaan, suka mlakukan pekerjaan dalam kondisi mendesak, sering menghabiskan waktu untuk “ Having Fun”, sering merasa sibuk dan kekurangan waktu, banyak masalah/pekerjaan yang tertunda penyelesaianya, produkivitas kerja berkurang. Kuadran dari waktu itu sendiri ada 4, yang pertama mendesak dan penting biasanya hal ini identik dengan orang-orang yang memiliki sifat menunda-nunda pekerjaan, yang kedua mendesak tetapi tidak penting biasanya hal ini identik dengan orang-orang yang bisa dikatakan sok sibuk dengan pekerjaannya, yang ketiga tidak mendesak namun penting biasaya orang yang seperti ini identik dengan orang yang mampu membuat skala prioritasnya sendiri, dan yang keempat adalah tidak penting dan juga tidak mendesak biasanya orang yang seperti ini identik dengan orang yang menyianyiakan waktu yang dia miliki. Mahasiswa yang mau berkembang harus memiliki misi dan visinya sendiri. Visi berarti kemampuan yang dimiliki seseorang untuk melihat ciri-ciri atau masa depan dirinya sendiri sedangkan misi itu sendiri berarti langkah-langkah yang kita yakini kebenarannya dan gunanya untuk mencapai visi kita. Visi itu sendiri penting bagi kita seorang mahasiswa karena visi mendorong kita untuk berpikir lebih mendalam tentang hidup kita sendiri, membantu memeriksa pikiran-pikiran dan perasaan dari diri kita yang terdalam, menjelaskan hal yang benar-benar penting untuk dri kita, memungkinkan kita membuat kemajuan hari demi hari ke arah tercapainya tujuan jangka panjang kita, mengarahkan misi layar kehidupan kita, membuat hidup kita menjadi terarah dan memudahkan kita untuk mengelola potensi dan karunia yang ada dalam diri kita sendiri. Misi juga memiliki aturannya sendiri agar bisa tercapai yaitu harus spesifik/terperinci, terukur, direalisasikan, relevan, dan memiliki batas waktu. Materi kedua adalah tentang wawasan organisasi. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, Wawasan adalah konsepsi cara pandang tentang sesuatu yang ingin di tinjau. Sedangkan Organisasi sendiri adalah suatu gabungan dari banyak individu, dimana individu individu di dalamnya memiliki satu tujuan yang sama. Jadi yang dimaksud  dengan wawasan organisasi adalah suatu pengetahuan wajib yang dibutuhkan untuk membangun, menjalankan, dan mengembangkan suatu organisasi agar tujuan utama dari organisasi tersebut tercapai. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat. Organisasi yang dianggap baik adalah organisasi yang dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat disekitarnya, karena memberikan kontribusi seperti; pengambilan sumber daya manusia dalam masyarakat sebagai anggota-anggotanya sehingga menekan angka pengangguran Orang-orang yang ada di dalam suatu organisasi mempunyai suatu keterkaitan yang terus menerus. Rasa keterkaitan ini, bukan berarti keanggotaan seumur hidup. Akan tetapi sebaliknya, organisasi menghadapi perubahan yang konstan di dalam keanggotaan mereka, meskipun pada saat mereka menjadi anggota, orang-orang dalam organisasi berpartisipasi secara relatif teratur.